banjir yang melanda ibukota

Beberapa wilayah di Ibu Kota dan sekitarnya saat ini sedang dilanda banjir. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terdapat tujuh kelurahan di Jakarta yang dilaporkan terendam banjir. Selain di Jakarta, banjir juga melanda sejumlah kawasan di Bekasi, Tangerang, Tangerang Selatan, dan juga Lebak.

Tak hanya menghambat aktivitas, banjir juga tentunya berimbas pada sektor perekonomian masyarakat Ibu Kota. Terlebih lagi, banyak moda transportasi umum yang terkendala untuk beroperasi.
Lantas tentunya banyak dari kalian yang bertanya-tanya, sebenarnya apa sih penyebab banjir di Jakarta kali ini. Dikutip dari Merdeka, berikut ulasannya.

beberapa fator yang menyebabkan banjir di ibu kota

Curah Hujan Tinggi
Salah satu penyebab utama banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya adalah hujan yang ekstrem. Ya, curah hujan tinggi telah melanda Jakarta pada Rabu (1/1/2020) lalu. BMKG bahkan memperkirakan bahwa hujan akan terus turun hingga satu minggu ke depan. Jadi, harap waspada ya.

Kendala Normalisasi Kali Ciliwung
Selain curah hujan yang tinggi, salah satu penyebab banjir Jakarta yang karena normalisasi kali ciliwung yang belum tuntas. Dari total panjang kali 33 kilometer baru sekitar 16 kilometer yang dilakukan normalisasi. Rupanya kendala dari proses normalisasi ini diakibatkan oleh faktor sempitnya lahan. Pasalnya banyak rumah warga yang berada tepat di palung sungai
.
Kurangnya Kawasan Resapan Air
Kurangnya Ruang Tebuka Hijau atau RTH membuat kawasan resapan air berkurang sehingga menyebabkan banjir. Tak hanya itu, pembangunan gedung dan hotel-hotel di wilayah Jakarta menyebabkan penggunaan air tanah secara berlebihan. Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan Jakarta mengalami penurunan muka tanah sebanyak 5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar.

Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan
Tak bisa dipungkiri kebiasaan buang sampah sembarangan masih sangat melekat pada warga Ibu Kota dan sekitarnya. Jangan heran, banjir akan terus menyambangi Jakarta dan sekitarnya kalau kalian masih sering melakukan kebiasaan buruk ini.

Penduduk Padat, Lahan Serapan Air Menyusut
Sebagai pusat perekonomian, pemerintahan dan pendidikan di Indonesia, Jakarta memiliki kepadatan penduduk sangat tinggi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 10.177.924 penduduk di DKI Jakarta.
Akibat kondisi ini, ruang terbuka hijau (RTH) yang dapat menjadi kawasan serapan air pun menyusut. Laman resmi Pemprov DKI Jakarta menyebut, hanya ada 11% wilayah yang masih memiliki RTH. Faktanya, sebagian besar lahan di Ibu Kota dipakai untuk pembangunan kawasan pemukiman warga dan beragam infrastruktur. Banjir tahunan pun tidak terelakkan.
Dialiri 13 Sungai
Ada 13 sungai mengalir di wilayah Jakarta yang berpotensi membuat banjir. Belasan sungai itu adalah Mookervart, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Kali Baru Barat, Ciliwung, Kali Baru Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat, dan Cakung.

Penurunan Muka Tanah
Banyaknya gedung perkantoran di Ibu Kota menjadi beban lingkungan. Salah satunya, karena penggunaan air tanah secara berlebihan, Jakarta mengalami penurunan muka tanah sebanyak 5-12 cm per tahun. Kondisi ini membuat potensi banjir semakin besar.
Perilaku Masyarakat
Di balik semua itu, perilaku masyarakat juga menjadi faktor utama penyebab banjir di Jakarta. Hingga kini, kesadaran hidup bersih dan sehat warga Ibu Kota masih perlu ditingkatkan. Masih banyak warga membuang sampah ke sungai maupun mendirikan bangunan di bantaran kali. Kebiasaan ini membuat pendangkalan dasar sungai sehingga tidak mampu menampung lebih banyak air. Alhasil, sungai meluap dan menggenangi Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN KORELASI